Sosialisasi Dampak Pinjaman Online oleh Mahasiswi KKN UNDIP di Desa Tengengkulon, Kecamatan Pekalongan: Langkah Proaktif Rahma dalam Meningkatkan Literasi Keuangan

  • 3 min read
  • Aug 23, 2024

Fenomena pinjaman online atau fintech lending telah menjadi topik hangat dalam beberapa tahun terakhir, terutama di kalangan masyarakat yang mencari akses cepat dan mudah untuk memperoleh dana. Namun, di balik kemudahan ini, tersimpan berbagai risiko yang dapat menjerat pengguna dalam lingkaran utang.

Photo Bersama Warga Desa Tengengkulon
Gambar 1. Foto bersama dengan warga desa Tengengkulon

Masalah ini semakin mengemuka di daerah pedesaan, di mana literasi keuangan sering kali masih rendah. Menghadapi tantangan ini, Rahma, seorang mahasiswi Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Diponegoro (UNDIP), mengambil inisiatif untuk melakukan sosialisasi tentang dampak pinjaman online di Desa Tengengkulon, Kecamatan Pekalongan, Kabupaten Pekalongan.

Pinjaman online, yang menawarkan solusi finansial cepat dengan proses yang sederhana, menjadi sangat menarik bagi banyak orang, terutama di tengah kesulitan ekonomi. Namun, tanpa pemahaman yang memadai tentang suku bunga, biaya tersembunyi, dan risiko gagal bayar, pengguna dapat dengan mudah terjerumus dalam masalah keuangan yang lebih besar. Terlebih lagi, di daerah pedesaan seperti Desa Tengengkulon, informasi mengenai risiko dan tanggung jawab terkait pinjaman online sering kali minim.

Rahma, sebagai bagian dari program KKN UNDIP, menyadari perlunya edukasi mengenai hal ini. Terinspirasi oleh keprihatinannya terhadap maraknya kasus masyarakat yang terjebak dalam utang pinjaman online, Rahma memilih untuk fokus pada upaya peningkatan literasi keuangan di desanya. Melalui sosialisasi ini, ia berharap dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada masyarakat mengenai dampak pinjaman online serta cara menghindari risiko yang mengintai.

Sosialisasi yang dilakukan oleh Rahma yang dilaksanakan tanggal 23 Juli 2024 ini tidak hanya sekadar menyampaikan informasi, tetapi juga didesain untuk melibatkan masyarakat secara aktif. Dengan pendekatan yang interaktif dan berbasis pada kebutuhan masyarakat, Rahma merancang sosialisasi ini agar bisa diterima dan dipahami dengan baik oleh semua kalangan, mulai dari remaja hingga orang dewasa.

Untuk membantu masyarakat lebih memahami materi yang disampaikan, Rahma menggunakan media visual seperti slide presentasi. Media ini berisi penjelasan sederhana mengenai apa itu pinjaman online, bagaimana cara kerjanya, serta risiko yang mungkin dihadapi. Visualisasi ini membantu masyarakat yang mungkin memiliki keterbatasan dalam hal literasi membaca untuk tetap dapat memahami informasi yang disampaikan.

Setelah memberikan presentasi, Rahma selalu membuka sesi diskusi terbuka. Di sini, masyarakat dapat bertanya langsung mengenai hal-hal yang belum mereka pahami atau membagikan pengalaman mereka terkait pinjaman online. Sesi tanya jawab ini tidak hanya membantu mengklarifikasi informasi, tetapi juga membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya literasi keuangan.

Untuk memastikan bahwa informasi yang disampaikan tidak hanya berhenti pada saat sosialisasi, Rahma juga membagikan materi edukasi dalam bentuk flyer. Materi ini berisi ringkasan tentang poin-poin penting yang telah dibahas, serta tips tentang cara menghindari jebakan pinjaman online. Dengan begitu, masyarakat dapat merujuk kembali materi ini jika mereka membutuhkan panduan di masa mendatang.

Pinjol Bikin Sengsara
Gambar 2. Flyer Materi Rahma

Sosialisasi yang dilakukan oleh Rahma mendapatkan sambutan yang sangat positif dari masyarakat Desa Tengengkulon. Banyak warga yang merasa bahwa informasi yang diberikan sangat bermanfaat dan membuka mata mereka terhadap bahaya yang selama ini tidak mereka sadari. Beberapa peserta bahkan mengakui bahwa mereka pernah mempertimbangkan untuk mengambil pinjaman online tanpa memahami risiko yang terkait.

Melalui sosialisasi ini, masyarakat menjadi lebih sadar akan pentingnya membaca dan memahami syarat dan ketentuan sebelum mengambil pinjaman. Mereka juga menjadi lebih kritis dalam mengevaluasi tawaran pinjaman yang sering kali disertai dengan promosi yang menggiurkan namun menyesatkan.

Selain itu, sosialisasi ini juga memunculkan diskusi lebih luas di kalangan masyarakat tentang bagaimana mengelola keuangan dengan lebih baik. Masyarakat mulai berbicara tentang pentingnya menabung, mengelola pengeluaran, dan mencari alternatif pembiayaan yang lebih aman. Dampak jangka panjang yang diharapkan dari kegiatan ini adalah terbentuknya budaya finansial yang lebih sehat di Desa Tengengkulon.

Sosialisasi dampak pinjaman online yang dilakukan oleh Rahma, mahasiswi KKN UNDIP di Desa Tengengkulon, Kecamatan Pekalongan, Kabupaten Pekalongan, merupakan langkah nyata dalam meningkatkan literasi keuangan masyarakat. Melalui pendekatan yang interaktif, informatif, dan relevan dengan kebutuhan masyarakat, Rahma berhasil membuka wawasan warga tentang risiko pinjaman online dan pentingnya pengelolaan keuangan yang bijak.

Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengetahuan jangka pendek, tetapi juga berpotensi menghasilkan dampak jangka panjang yang positif bagi kesejahteraan masyarakat. Dengan meningkatnya kesadaran tentang pentingnya literasi keuangan, masyarakat Desa Tengengkulon kini lebih siap untuk menghadapi tantangan finansial di era digital. Rahma, melalui sosialisasi ini, telah menunjukkan bagaimana peran mahasiswa dapat menjadi agen perubahan yang berdampak signifikan bagi masyarakat.