Membangun Kearifan Lokal Dalam Pengelolaan Sampah Melalui Program Eco-Enzym Di Desa Kujon

  • 2 min read
  • Aug 22, 2024

Desa Kujon, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten (25/07/2023) – Dalam era ketidakpastian perubahan iklim dan keberlanjutan lingkungan, pengelolaan sampah menjadi isu krusial yang perlu mendapatkan perhatian serius. Sayangnya, di berbagai daerah termasuk Desa Kujon, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten, sampah masih menjadi masalah yang belum mendapatkan solusi yang tepat.

Pengelolaan Sampah Melalui Program Eco Enzym Di Desa

Banyak warga yang masih membakar sampah, terutama sampah organik, yang justru dapat menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan. Dalam upaya mengatasi masalah ini Muhammad Alif Rifqi Alamsyah, melakukan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Kujon menghadirkan solusi berkelanjutan dengan memperkenalkan konsep Eco Enzym, serta memberikan pemahaman tentang manfaatnya.

Sebagai mahasiswa Bioteknologi, saya merasa memiliki tanggung jawab untuk memberikan kontribusi nyata dalam mengurangi dampak negatif lingkungan. Dengan kerja sama yang baik antara warga masyarakat dan pihak desa, program ini bertujuan untuk mengubah pola pikir masyarakat terhadap pengelolaan sampah, khususnya sampah organik.

Kami memahami bahwa kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah harus dimulai dari tingkat rumah tangga.

Pertama-tama, kami memperkenalkan konsep Eco Enzym kepada masyarakat. Eco Enzym merupakan cairan ramah lingkungan yang dapat digunakan untuk mendekomposisi sampah organik menjadi bahan yang lebih berguna.

Melalui serangkaian pertemuan dan lokakarya, kami menjelaskan tentang manfaat ekonomis dan lingkungan yang dapat diperoleh dari penggunaan Eco Enzym. Selain itu, kami juga memberikan panduan praktis mengenai cara pembuatan Eco Enzym secara sederhana, menggunakan bahan-bahan alami yang mudah didapatkan.

Dalam program ini, kami berfokus pada edukasi dan pelatihan bagi warga dalam pembuatan dan penggunaan Eco Enzym. Kami merasa sangat gembira melihat antusiasme masyarakat dalam belajar dan terlibat aktif dalam program ini. Mereka belajar bagaimana memanfaatkan bahan-bahan yang sebelumnya dianggap sebagai sampah organik, seperti kulit buah, sayuran yang tidak terpakai, dan sisa makanan, menjadi bahan baku Eco Enzym yang bernilai ekonomis.

Bapak Slamet, salah satu warga Desa Kujon yang mengikuti program, berkomentar, “Saya merasa senang bisa belajar membuat Eco Enzym. Selain membantu mengurangi sampah, saya juga bisa memanfaatkan limbah dapur menjadi sesuatu yang bermanfaat.”

Dalam beberapa hari pelaksanaan program, hasilnya sudah terlihat nyata. Warga mulai mengurangi kebiasaan membakar sampah dan beralih menggunakan Eco Enzym. Sampah organik yang sebelumnya dianggap sebagai beban, kini diolah menjadi bahan yang memiliki nilai ekonomis, seperti pupuk organik dan pembersih alami. Selain itu, atmosfer di sekitar desa pun menjadi lebih bersih dan sehat.

Kepala Desa Kujon, Bapak Sumardi Mardiyanto, memberikan apresiasi atas kontribusi program ini, “Program Eco Enzym ini sangat bermanfaat bagi warga desa kami. Kami berharap semakin banyak warga yang terlibat dalam pengelolaan sampah dengan cara yang ramah lingkungan.”

Program ini bukan hanya sekadar solusi dalam mengatasi masalah sampah, tetapi juga membantu membangun kesadaran dan tanggung jawab masyarakat terhadap lingkungan mereka.

Kami berharap bahwa semakin banyak daerah yang dapat mengadopsi konsep serupa, sehingga bumi ini bisa menjadi tempat yang lebih baik bagi generasi mendatang.