Mengubah Lingkungan Satu Langkah Mudah Melalui Keajaiban Metode 5S Pemilahan Sampah

  • 1 min read
  • Aug 22, 2024

Kabupaten Klaten (08/08/2023) Pelaksanaan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) TIM II Universitas Diponegoro yang dilaksanakan di Desa Jambu Kidul, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten, Jawa Tengha yang telah memasuki minggu kelima.

Dalam rangkaian kegiatannya, KKN TIM II UNDIP ini mengangkat tema “Pemberdayaan Masyarakat Berbasis SDG’s”.

Keajaiban Metode 5s Dalam Pemilihan Sampah

Berdasarkan survei kondisi daerah dukuh Jagan, para mahasiswa menilai bahwa masyarakat tidak terbiasa melakukan pemilahan sampah rumah tangga dengan menyesuaikan jenisnya dan tidak tepat dalam melakukan pengelolaan sampah.

Untuk itu para mahasiswa mulai memimpin langkah dalam menjaga kebersihan dan kesejahteraan lingkungan dengan mengadopsi metode 5S dalam pemilahan sampah.

Kegiatan ini diinisiasi sebagai respons atas pertumbuhan masalah sampah akibat perubahan gaya hidup dan pertumbuhan populasi yang pesat.

Metode 5S (Sort, Set in order, Shine, Standardize, Sustain) diterapkan untuk mengatur proses pemilahan sampah menjadi kategori yang berbeda, menata tempat penyimpanan dengan rapi, membersihkan lingkungan, menciptakan standar dan menjaga kelangsungan program.

Masyarakat Dukuh Jagan, Desa Jambu Kidul, serta perwakilan dari lembaga lingkungan dukuh Jagan. Diharapkan bahwa program pemilahan sampah menggunakan metode 5S ini akan membawa dampak positif yang signifikan.

Berikut beberapa dampak yang akan diperoleh oleh warga Jagan:

  • Pertama, lingkungan akan menjadi lebih bersih dan nyaman bagi penduduk desa, mengurangi risiko penyebaran penyakit.
  • Kedua, dengan peningkatan kesadaran dan keterlibatan masyarakat dalam pemilahan sampah, desa ini diharapkan dapat mencapai target pengurangan sampah yang mencolok.
  • Ketiga, program ini menjadi inspirasi bagi desa-desa tetangga untuk mengadopsi praktik yang sama, menghasilkan gerakan bersama dalam menjaga kelestarian lingkungan. 

Dukuh Jagan dan Desa Jambu Kidul telah membuktikan bahwa dengan kolaborasi dan tekad, perubahan positif dalam pengelolaan sampah dapat terwujud.

Transformasi ini bukan hanya tentang memilah sampah, tetapi juga tentang membangun komunitas yang peduli akan kebersihan dan lingkungan demi generasi masa depan yang lebih baik.

Artikel Lainnya :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *