Mengatasi Masalah Stunting Melalui Inovasi PMT Jagung Dalam Program KKN Di Desa Kujon

  • 2 min read
  • Aug 22, 2024

Desa Kujon, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten (29/07/2023) – Stunting atau gangguan pertumbuhan pada anak adalah isu kesehatan masyarakat yang memerlukan perhatian serius.

Di Desa Kujon, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten, angka kasus stunting mencapai 22 kasus, menggambarkan urgensi untuk mengambil tindakan guna meningkatkan gizi anak-anak dan mencegah dampak negatifnya.

Mengatasi Masalah Stunting Melalui Inovasi Pmt Jagung

Dalam upaya mengatasi masalah ini, program Kuliah Kerja Nyata (KKN) saya di Desa Kujon melibatkan inovasi PMT (Pemberian Makanan Tambahan) berbasis bahan lokal yaitu jagung, sebagai langkah konkret untuk memberikan kontribusi dalam peningkatan status gizi anak-anak.

Sebagai mahasiswa Bioteknologi, saya Muhammad Alif Rifqi Alamsyah merasa bertanggung jawab untuk mencari solusi dalam mengatasi masalah stunting.

Program ini dirancang dengan tujuan untuk memanfaatkan potensi bahan lokal dalam menciptakan produk PMT yang bergizi tinggi dan bervariasi. Melalui kerja sama antara kader posyandu, kami mengembangkan inovasi PMT berbasis jagung sebagai alternatif yang sehat dan ekonomis.

Pada awal program, kami memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang kandungan nutrisi dan khasiat jagung.

Jagung adalah sumber serat, vitamin B, dan mineral yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak-anak. Kami menjelaskan secara terperinci bagaimana jagung dapat menjadi bahan yang sangat baik untuk memperbaiki status gizi anak-anak di desa.

Salah satu aspek penting dari program ini adalah demonstrasi pembuatan PMT dari olahan jagung, yang kami kembangkan dalam bentuk nasi tim jagung.

Dalam serangkaian lokakarya dan pelatihan, kami mengajarkan langkah-langkah dalam mengolah jagung menjadi nasi tim yang lezat dan bergizi. Prosesnya meliputi pemilihan dan persiapan bahan, pemanasan, dan pengolahan jagung hingga menjadi makanan yang siap dikonsumsi oleh anak-anak.

Ibu Mariyatun, salah satu kader posyandu yang mengikuti program, mengungkapkan, “Saya baru tahu bahwa jagung bisa menjadi bahan makanan yang bergizi untuk anak-anak. Saya senang belajar cara membuat nasi tim jagung ini.”

Hasil dari program ini sangat positif. Ibu-ibu Balita mulai menyadari potensi bahan lokal dan kini lebih berperan aktif dalam memberikan nutrisi yang tepat bagi anak-anak.

Selain itu, nasi tim jagung ini memiliki rasa yang disukai oleh anak-anak, sehingga memungkinkan mereka untuk mendapatkan nutrisi yang diperlukan tanpa merasa bosan.

Ibu-ibu Balita salah satunya bernama Ibu Wati, memberikan apresiasi atas inisiatif dan kerja keras program ini, “PMT jagung ini benar-benar membantu kami dalam memberikan makanan yang sehat dan bergizi bagi anak-anak. Kami sangat berterima kasih kepada Muhammad Alif Rifqi Alamsyah dan tim KKN Universitas Diponegoro.”

Program ini bukan hanya sekadar solusi dalam mengatasi masalah stunting, tetapi juga membantu membangun kesadaran masyarakat terhadap pentingnya gizi seimbang dan penggunaan bahan lokal.

Dengan adanya inovasi PMT jagung ini, kami berharap dapat membantu mengurangi angka stunting dan memberikan masa depan yang lebih baik bagi generasi muda Desa Kujon.